Antenna menerima berbagai macam sinyal radio yang berseliweran di udara. Tuner. Di sisi penyiar, setiap stasiun radio memancarkan sinyal mereka dengan frekuensi yang berbeda-beda. Misalkan 90.4MHz buat Cosmo. Frekuensi ini adalah frekuensi sinyal carrier pemancar, atau sinyal dasar yang dipakai oleh pemancar. Jawaban(1 dari 2): Pemancar radio adalah suatu pesawat yang dapat mengirimkan informasi atau isyarat melalui udara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Beberapa jenis pemancar radio yang tidak asing bagi kita adalah sebagai berikut: 1.Radio siaran radio siaran adalah radio yang memil Gambardiatas adalah contoh cara melepas atau membuang tegangan yang masih tersisa pada komponen kop flyback Televisi (TV) merk JVC. Sebelum melakukan reparasi televisi JVC atau yang lainya, jika mesin televisi perlu dilepas maka buanglah dahulu tegangan yang masih ada atau tersisa pada kop flyback dan tabung (seperti pada contoh diatas). Bagaimanacara kerja pesawat siluman. Pesawat kamuflase hanya membuang kembali sejumlah kecil energi ke pemancar. Bentuknya berkontribusi secara signifikan terhadap fakta bahwa gelombang elektromagnetik yang dipantulkan lebih sedikit dibandingkan dengan pesawat konvensional. Radar pasif yang lebih baru bahkan dapat mendeteksi pesawat PesawatPemancar Televisi. Kata televisi berasal dari dua kata, yaitu tele (jauh) dan vision (pandangan). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah televisi berarti proses penyiaran gambar (diam atau bergerak) dan suara melalui gelombang frekuensi radio dan menerimanya pada pesawat penerima yang memunculkangambar tersebut pada sebidang layar. l5w8. Kemajuan teknologi yang begitu pesat terkadang kita tidak menyadari betapa banyak pengetahuan bermanfaat yang ada di dalamnya, sebagai contoh sebuah pesawat yang kita gunakan sehari-hari untuk ber komunikasi seperti HP, TV, RADIO dan lain-lain. Pernahkah kita berpikir bagaimana proses pengiriman suara, gambar, musik yang dalam hanya hitungan detik sudah bisa dinikmati dari jarak yang sangat jauh, tidak hanya dalam satu daerah tapi juga luar daerah bahkan sampai keluar negeri. Oleh karenanya marilah kita pelajari, sehingga kita tidak hanya sebagai pengguna saja, tetapi kita juga sedikit tahu bagaimana proses itu terjadi. Di dalam dunia radio kita kenal ada pesawat pemancar dan pesawat penerima. Adapun fungsi pemancar adalah untuk menghasilkan sinyal informasi dan sinyal pembawa menjadi gelombang radio, sedangkan fungsi penerima adalah untuk mengubah gelombang radio menjadi sinyal informasi yang dapat kita dengarkan. Tahukah anda berapa banyak stasiun pemancar yang ada di sekitar anda? PEMANCAR RADIO Pada dasarnya pesawat pemancar radio adalah merupakan rangkaian komponen elektronika seperti resistor, kondensator, transistor,trafo,ic, dan lain lain.dipelajari lebih lanjut BAGIAN BAGIAN PEMANCAR RADIO 1. Bagian Input Bagian input adalah tempat di mana sumber informasi akan di masukan seperti suara penyiar, gitar, seruling ,piring , yang dipukul, tape recorder,dan lain-lain. Dan dibagian ini sumber informasi akan dirubah menjadi sinyal infomasi atau dirubah menjadi getaran listrik suara Penguat AF Yaitu bagian yang akan menguatkan sinyal informasi dari bagian input Modullator Yaitu bagian yang mengolah sinyal informasi dengan frekuensi tinggi sebagai sinyal pembawa yang dihasilkan oleh bagian Oscillator. Pengolahan tersebut akan menghasilkan sinyal modulasi berupa gelombang radio atau gelombang elektromagnetik gelombang RF. System Modulasi Pemancar ada 2 macam yaitu A. System AM Amplitudo Modulasi = suatu system yang menghasilkan gelombang radio dengan amplitudonya berubah-ubah sedangkan frekuensinya tetap. B. System FM Frekuensi Modulasi= suatu system yang menghasilkan gelombang radio yang amplitudonya tetap sedangkan frekuensinya berubah-ubah. 4. Bagian Oscilator Yaitu bagian yang berfungsi sebagai pembangkit getaran listrik frekuensi Frekuensi tinggi adalah frekuensi yang jumlah getar ranya di atas 2000 Hz 20 sedangkan kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya yaitu 300 000 000 m/detik 300 000 Km/detik. Bufer Yaitu bagian yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator dan selanjutnya diteruskan ke bagian modullator. 6, Bagian Penguat RF Yaitu bagian untuk menguatkan sinyal modulasi/gelombang radio yang selanjutnya diteruskan ke bagian antena untuk dipancarkan ke segala penjuru. BILA ANDA INGIN MENCOBA MERAKIT PEMANCAR RADIO SEDERHANA DENGAN BIAYA YANG MURAH SILAHKAN KLIK DISINI EVALUASI pengertian Pemancar Radio fungsi bagian pemancar radio antena, input, oscilator, bufer, modullator, penguat AF, penguat RF batasan frekuensi tinggi dan berapakah kecepatannya? kepanjangan dari AM. FM, AF, RF. skema blok pemancar radio 6. Gambarkan gelombang AM 7. Gambarkan gelombang FM cara kerja pemancar radio. Prediksi_uts_elektronika_smt2_2010-2011 klik disini Filed under elektronika, pendidikan, teknologi Tagged elektro Apa itu pemancar radio? pemancar radio adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian pemancar radio adalah Kamus Definisi Bahasa Indonesia KBBI ? pemancar radio radioalat untuk menyiarkan informasi, musik, hiburan, dsb melalui pesawat radio Definisi ? semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “pemancar radio” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata pemancar radio artinya apaan sih? apa maksud perkataan pemancar radio apa terjemahan dalam bahasa Indonesia Cara Kerja RadioArus listrik yang mengalir pada kawat dapat membuat arah jarum kompas menyimpang. Fenomena yang diungkap oleh Hans Christian Oersted ini merupakan pertanda bahwa arus listrik menghasilkan magnet. Dan terbukti benar bahwa magnet bisa dihasilkan dari arus listrik. Dua buah kumparan yang dialiri arus listrik akan saling tarik menarik layaknya dua batang magnit. Sebaliknya, bila sebatang magnit digerakkan di dekat kumparan maka listrik akan dihasilkan oleh kumparan itu. Semakin dekat batang magnet itu ke kumparan akan semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan. Tetapi sedekat apapun batang magnet itu ke kumparan, tak akan ada arus listrik dihasilkan bila batang magnit itu diam. Kesimpulannya, listrik menghasilkan magnit dan magnit menghasilkan listrik. Tetapi hanya magnit yang berubah saja yang mampu menghasilkan listrik. Mengubah besarnya medan magnit dapat dilakukan secara mekanik, misalnya dengan memutarnya. Batang magnit yang diletakkan ditengah kumparan diputar agar medan magnit yang melintasi kumparan itu berubah, sehingga kumparan akan menghasilkan listrik. Prinsip dasar inilah yang diterapkan pada generator / pembangkit listrik, yaitu mesin yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Mengubah besarnya medan magnet juga dapat dilakukan secara elektronik, yaitu dengan mengalirkan arus listrik yang berubah ke dalam sebuah kawat. Misalkan kawat ini kita sebut konduktor A. Nah ketika dialiri arus listrik yang berubah maka kunduktor A ini akan menghasilkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah ini dapat menginduksi konduktor lain, misalkan konduktor B. Konduktor B yang terinduksi oleh medan magnet yang berubah ini akan menghasilkan arus listrik walaupun antara konduktor A dan B itu terpisah oleh jarak. Jadi, konduktor B dapat menghasilkan arus listrik karena konduktor A dialiri arus listrik yang berubah. Prinsip indukasi elektromagnetik inilah yang digunakan pada transformator trafo. Konduktor B kemudian disebut kumparan sekunder dan konduktor A disebut kumparan primer. Kumparan sekunder tidak akan menghasilkan arus listrik bila kumparan primer dialiri arus searah DC. Pada trafo jarak antara konduktor A dengan B harus dibuat sangat dekat, bahkan kumparan sekunder sering dibuat menyatu dengan kumparan primer melingkari besi inti. Tujuannya adalah untuk mendapatkan transfer daya yang paling maksimum. Berbeda dengan trafo, komunikasi radio justru menghendaki agar jarak antara konduktor A dan konduktor B itu saling berjauhan. Konsekuensinya, banyak energi yang hilang di antara kedua konduktor. Dalam hal ini, daya pancar terpaksa harus dikorbankan, tetapi jarak jangkau yang makin jauh diperoleh sebagai gantinya. Konduktor A yang dialiri arus listrik yang berubah dapat menginduksi konduktor B yang terpisah jauh oleh jarak. Walaupun daya yang diterima oleh konduktor B sangat lemah, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa perubahan arus listrik yang dihasilkan oleh konduktor B akan selalu sama dengan perubahan arus listrik yang terjadi di konduktor A. Ini merupakan satu hal yang paling penting dalam komunikasi radio, yaitu sinyal yang diterima haruslah sama dengan yang dipancarkan. Bila tidak, tentu akan terjadi miss communication. Sementara itu masalah lemahnya sinyal di penerima bisa diatasi dengan cara misalnya menambah daya pancar atau menambah gain antena. Arus listrik yang berubah menghasilkan medan magnit yang berubah. Medan magnit yang berubah menghasilkan medan listrik yang berubah. Medan listrik yang berubah menghasilkan medan magnit yang berubah. Demikian seterusnya hingga medan listrik dan medan magnit itu menyebar kesegala arah. Fenomena ini sebenarnya adalah sebuah hukum alam yang sederhana. Sama halnya dengan benda yang dilempar dan kemudian jatuh ke tanah. Demikian pula dengan listrik-magnit. Bila ada arus listrik yang berubah pasti akan terpancar gelombang elektromagnetik yang menyebar kesegala arah. Berdasarkan hukum alam ini maka di satu tempat kita dapat membuat arus listrik yang berubah untuk membangkitkan gelombang elektromagnetik dan kemudian menangkapnya kembali di tempat lain perhatikan ilustrasi pada gambar b di atas. Inilah prinsip dasar dari sistem komunikasi radio. Pemancar mengubah energi listrik menjadi radiasi gelombang elektromagnetik, sedangkan pesawat penerima mengubah radiasi itu dan menjadikannya energi listrik kembali. Membuat arus listrik yang berubah di pemancar sangat sederhana dan mudah. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah osilator. Arus bolak balik yang dihasilkan osilator lalu dihubungkan ke sebuah konduktor A sebagai antena. Tujuannya agar konduktor A ini dialiri arus bolak-balik. Akibatnya konduktor A akan menghasilkan medan magnit yang berubah. Medan magnet yang berubah ini kemudian akan menghasilkan medan listrik yang berubah, dan medan listrik berubah akan menghasilkan medan magnet yang berubah, demikian seterusnya hingga terpancarlah gelombang elektromagnetik yang menyebar ke segala arah. Hingga di suatu tempat nanti, radiasi gelombang ini menginduksi sebuah antena penerima. Ketika ditabrak oleh gelombang elektromagnetik maka antena penerima akan terinduksi oleh medan magnet yang berubah. Akibatnya antena akan menghasilkan arus listrik dimana arus listrik ini akan berubah-ubah sesuai perubahan medan magnit yang diterimanya. Ini berarti antena penerima berhasil menangkap sinyal yang berasal dari pemancar, dan sinyal yang diterima itu bentuknya sama persis dengan sinyal osilator yang ada di pemancar. Sinyal yang diterima itu hanya berupa sinyal bolak-balik saja, dimana di dalamnya tidak mengandung informasi sama sekali. Sinyal seperti ini sering disebut dengan sinyal pembawa carrier. Tanpa informasi di dalamnya, sistem komunikasi menjadi tidak berarti. Oleh karena itu harus diupayakan sedemikian rupa agar sinyal pembawa ini harus bisa membawa informasi. Upaya ini kemudian disebut dengan teknik modulasi. Prinsip Dasar Penerima Radio AM Dan FM - Prinsip dasar AM dan FM Dalam teknik radio kita kenal berbagai macam cara modulasi antara lain modulasi amplitudo yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi yang kita kenal sebagai FM dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang kita gunakan sehari­hari untuk berbicara dengan rekan­-rekan misalnya dengan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya digunakan modulasi FM. Pada modulasi amplitudo AM getaran suara kita akan menumpang pada carrier yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan gelombang suara dengan modulasi frekuensi FM, gelombang suara kita akan menumpang pada gelombang pembawa dan mengubah­ubah frekuensi gelombang pembawa seirama dengan getaran audio bisa juga dikatakan bahwa pada AM, gelombang audio menumpang secara transversal sedangkan pada FM audio kita menumpang secara longitudinal. Transversal ialah getarannya tegak lurus dengan arah perambatan sedang longitudinal ialah getarannya sama dengan arah perambatannya. Perangkat transceiver yang banyak terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan sekarang ini menggunakan dua macam modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM dan pesawat-­pesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran, menggunakan modulasi FM. Pemancar AM Penyaluran informasi dari satu tempat ketempat yang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemancar bertingkat dengan modulasi AM merupakan salah satu cara untuk menyalurkan informasi dalam teknik perhubungan radio. Pemancar AM merupakan suatu pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi analog yaitu Amplitude Modulation AM, untuk mentransmisikan sinyal diagram yang umum dari pemancar AM adalah sebagai berikut. Pemancar AM Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang dikemudikan dengan kristal pada frekuensi pembawa atau kelipatan dibawahnya. Besarnya frekuensi keluaran dapat diatur dengan mengubah nilai L dan C. Frekuensi yang dipancarkan diusahakan konstan agar gelombang keluaran yang dihasilkan lebih baik. Kemudian ini diikuti oleh sebuah penguat buffer yang ditala. Dengan adanya buffer diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh osilator informasi dimasukkan pada rangkaian ini untuk dicampur dengan sinyal pembawa. Pada transmitter terdapat rangkaian modulator yang pada umumnya adalah sebuah penguat kelas C. Penggunaan penguat kelas C ini akan mengakibatkan timbulnya cacat yang tidak diinginkan pada selubung modulasi yang mengandung sinyal dari penguat RF ditransmisikan lewat antena. Penerima AM Secara umum penerima AM berfungsi untuk menerima sinyal termodulasi AM dan melakukan proses demodulasi terhadap sinyal tersebut. Sinyal tersebut pertama kali diterima oleh antena, dan kemudian dilakukan pemilihan sinyal yang diinginkan dari semua sinyal yang dapat diterima oleh antena. Sinyal yang dipisahkan tersebut kemudian diperkuat sampai pada suatu tingkat yang dapat digunakan. Proses selanjutnya adalah demodulasi sinyal radio yaitu proses pemisahan sinyal informasi dari sinyal carrier / sinyal pembawa yang dilakukan di demodulator AM atau detektor AM. Penerima AM Pemancar FM Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 - 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth lebar pita saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek deviasi sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF Very High Frequency dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium MW pada band siar AM. Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio AF menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF Radio Frekuensi yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu a. FM exciter mengubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi b. Intermediate Power Amplifier IPA dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage c. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antenna d Catu daya power supply mengubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem e. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yangdiinginkan lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antena Penerima FM memiliki konsep yang sama dengan AM untuk mengetahui lebih jelas prinsip dari penerima FM dapat dilihat pada gambar berikut. Fungsi bagian-bagian penerima FM a RF amplifier Gunanya adalah untuk menguatkan signal yang sangat lemah dan untuk memudahkan tuning receiver maka disini digunakan system front end Band Pass Filter serta menaikkan amplitude dari sebuah sinyal RF. b Mixer Mixer digunakan mengubah masukan sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya sebagai keluaran. Kadang-kadang disebut frequency-converter circuit. local oscillator merupakan voltage-controlled-oscillator VCO yang menghasilkan gelombang kontinyu. Keluaran mixer berupa dua buah sinyal meliputi frekuensi LO dan sinyal masukan RF, serta mempunyai dua keluaran yang diperoleh dari penjumlahan frekuensi tersebut LO freq + RF freq dan pengurangan LO freq - RF freq. c Local Oscilator Local oscilator pada dasarnya adalah RF carrier generator. Kenaikan tegangan gelombang dimasukkan dalam LO. Tegangan tersebut menyebabkan perubahan frekuensi pada LO. Frekuensi oscilator mengubah frekuensi band dari sinyal masukan kemudian mengubahnya menjadi frekuensi IF. Resolusi frekuensi carriernya dapat diatur sampai dengan 100 kHz d BPF Band Pass Filter Rangkaian elektronis yang meneruskan sinyal dalam batas-batas rentang frekuensi , namun dapat melemahkan sinyal diatas atau dibawah rentang frekensi tersebut tersebut. e IF amplifier Kekuatan sinyal mengalami pengurangan selama proses mixing maka sinyal perlu dikuatkan kembali oleh IF untuk mengembalikan sensitivitas dari penerima. f Limiter Limiter dapat diartikan sebagi diskriminator frekuensi diterapkan di dalam sistem pengaturan frekuensi adalah suatu rangkaian yang melewatkan sinyal jika daya sesuai dengan spesifikasi daya masukan , berubah ketika attenuasi puncak sinyal yg kuat melebihi daya masukan karena frekuensi hasil dari proses IF ampifier adalah frekuensi tinggi menimbulkan amplitudo yang berubah-ubah untuk menjaga aga amplitudo tetap konstan dibutuhakn rangkain limiter pada penerima AM dan FM. g Deteks Slope Sinyal dari proses limiter di filter dengan menggunakan deteksi slope untuk Mendekatkan kemiringin dari sinyal sesuai denga sinyal asli sehingga diperolaeh sinyal audio yang kemudian dilewatkan ke dalam speaker sehingga kita dapat mendengar indormasi suara. b. Pesawat Radio PenerimaPrinsip Kerja Pesawat Radio Dalam sistem penerima pesawat radio, suara yang dipancarkan melalui udara dari stasiun pemancar terlebih dahulu diubah bentuknya menjadi implus-implus listrik. Kemudian impuls-impuls listrik itu diperkuat dan dimasukkan ke dalam gelombang pembawa carrier yang seterusnya dipancarkan melalui antena pemancar. Gelombang pembawa yang di dalamnya mengandung impuls-impuls listrik dan dipancarkan ke udara tersebut sudah berbentuk gelombang electromagnet gelombang Radio Frequency atau gelombang RF. Gelombang yang dipancarkan ke udara, untuk selanjutnya ditangkap oleh antena penerima. Setelah gelombang RF itu diterima oleh pesawat penerima receiver lalu diubah atau dimodulasi menjadi impuls-impuls listrik kembali. Untuk selanjutnya impuls-impuls listrik tersebut diubahnya menjadi getaran-getaransuara sebagaimana yang kita dengar bersama melalui penguat suara speaker. Jadi dalam hal ini, frekuensi suara yang dipancarkan oleh stasiun pemancar diterima oleh sebuah alat penerima. Frekuensi suara audio yang telah diterima kemudian diolah, diproses dan diubah bentuknya selanjutnya diperkuat untuk diteruskan ke loud speaker. Sehingga apa yang dipancarkan oleh stasiun pemancar bisa kita dengar suaranya persis seperti aslinya. 1. Bagian-Bagian Radio Dalam setiap pesawat penerima radio, komponen-komponen yang tersusun dari beberapa bagian. Secara umum pesawat penerima radio terbagi atas tiga bagian, yaitu a. Bagian detektor b. Bagian mixer c. Bagian penguat akhir 2. Bagian Detektor Salah satu bagian dari rangakain lengkap sebuah pesawat penerima radio adalah yang dinamakan detector. Bagian ini merupakan daerah yang mendeteksi adanya sinyal yang masuk. Komponen yang paling berperan pada bagian ini adalah MF. Semua sinyal yang masuk haruslah melalui MF yang selanjutnya diteruskan ke bagian IF III. Sinyal yang masuk masih berfrekuensi tinggi, maka untuk menyesuaikannya dengan pesawat penerima semua frekuensi diturunkan lebih dahulu menjadi sinyal frekuensi rendah. Jadi bagian detector ini selain bertugas sebagai pendeteksi sinyal, juga sekaligus menurunkan sinyal yang tinggi menjadi rendah. Kemudian frekuensi sinyal yang rendah tersebut sudah mengalami penurunan menjadi sekitar 100-6000 c/s. untuk menurunkan frekuensi ini biasanya digunakan komponen diode germanium yang umum dipakai yaitu tipe OA 79 atau IN 1885. Namun karena beberapa pabrik pembuat pesawat penerima radio berlainan, maka untuk bagian detector ini pun juga ada perbedaan antara penerima radio yang satu dengan peswat penerima radio yang lain. Perbedaan itu bukan merupakan cara kerjanya, melainkan tipe komponen serta yang dipakai serta susunan rangkaian dalam perakitannya. Pada dasarnya prinsip kerjanya adalah sama. Berikut contoh bagian detector untuk memudahkan dalam mereparasi. Bagian Detektor Secara garis besar, bagian detektor ini bekerja karena adanya sinyal yang keluar dari kumparan primer. Dengan demikian maka di bagian sekundernya terjadi induksi yang sebelumnya melewati terlebih dulu dioda. Dari sini kemudian sinyal berubah menjadi fase positif. Sedangkan fase negatifnya dalam keadaan teredam. Namun sinyal tersebut masih berupa sinyal berfrekuensi tinggi dan belum bisa didengarkan. Karena itulah sinyal frrekuensi tinggi kemudian diolah oleh komponen kondensator by pass dan selanjutnya disaring oleh beberapa komponen resistor. Baru setelah itu berubah menjadi sinyal yang berfrekuensi rendah yang bisa didengarkan lewat loudspeaker. Infomasi di era globalisasi semakin tak terbendung lagi. Jarak terasa semakin dekat, informasi dapat disampaikan tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan kebudayaan, perbedaan bahasa dan perbedaan bangsa. Kebutuhan informasi yang semakin lama menunjukan kecenderungan baik kuantitasmaupun kualitasnya bahkan dituntut dalam waktu yang relatife singkat maka informasi dengan system yang lebih baik dan khusus agar informasi dapat disajikan dengan cepat, tepat, akurat, dan dapat di percaya. Demikian pula halnya dengan Sekolah Tinggi Teknologi Adisujipto Yogyakarta yang menyediakan Laboratorium bagi mahasiswa Nya untuk mengunakan dalam mengerjakan tugas yang diperlukan, teneunya tidak terlepas dari kebutuhan akan adanya suatu system informasi yang terintegrasi sehingga dapat menyajikan suatu informasi yang dapat memenuhi semua kebutuhannya. Kegiatan yang dapat dilakukan pada Laboratorium Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Adisujipto seperti proses belajar mengajar atau praktikum dan juga pembuatan dan pengukuran peralatan elektronik dengan alat bantu yang lengkap memamdahi. Oleh karena itu untuk membuat dan merancang suatu peralatan elektronik sangatlah baik karena alat-alat pendukung yang lengkap dan di dampingi oleh para dosen Teknik Elektronika yang ahli yang akan membibing sesuai dengan aturan yang baik dan benar agar dapat berguna bagi sesama.

cara kerja pesawat pemancar radio