sebagianbesar bertemakan ajaran agama yang diambil dari naskah dan cerita-cerita kepahlawanan terutama cerita Ramayana dan Mahabarata. Ciri lainnya adalah sebagai berikut: cerita acuan berasal dari kesusastraan India, tema cerita umumnya wiracarita (epos), cerita dipahatkan lengkap, dari awal hingga akhir.
ceritasampai akhir, ringkasan cerita mahabarata. Contoh cerita wayang bahasa jawa dan terjemahan terbaik · kesaktian pandawa / sektine pandhawa · kebijaksanaan yudhistira / kawicaksanaan . Berikut ini adalah beberapa lakon pewayangan dari jawa mahabarata : Babad alas wanamarta, gandaman luweung, gatotkaca lahir, kelahiran antajare, . Di
KisahPenyebab Kematian Yudistira Mahabarata Melihat kekuatan dan keprawiraan Kresna, raja Kangsa menjadi murka karena merasa kalah kuat dan berani. Kemurkaan itu tidak hanya dilampiaskan kepada Kresna, melainkan kepada seluruh gembala. Maka gembala-gembala itu pun disuruh meninggalkan Matura dengan segera, dan bila tidak maka akan dibunuh.
nusantara alur cerita mahabaratha episode i versi teks supeksa corp. mahabharata episode perang baratayuda antv видео wikibit me. download film mahabharata dunbbing bahasa indonesia full. sinopsis cerita mahabharata dan nilai nilai ajaran hindu. rangkuman mahabharata awal akhir versi jawa mahabarata. sinopsis mahabharata antv
SIlDc. Cerita Mahabarata Lengkap Dari Awal Sampai Akhir – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri Mahabarata Kresna Dalam budaya pewayangan Jawa, Kresna digambarkan berkulit hitam, sedangkan di Bali digambarkan berkulit hijau. Dalam penggambaran umum, seperti lukisan modern, Kresna biasanya digambarkan sebagai pemuda berkulit biru. Hitam adalah warna Dewa Wisnu menurut konsep Nava Devata, sedangkan biru melambangkan keberanian, tekad, kecerdasan yang teguh dalam situasi sulit dan kesadaran yang sempurna. Biru juga melambangkan langit dan laut yang masing-masing memiliki arti luas dan dalam yang membentuk ketidakterbatasan, seperti Wisnu. Ia sering terlihat mengenakan dhoti sejenis tangki yang terbuat dari sutra kuning, melambangkan cahaya yang menghalau kegelapan. Kepalanya dihiasi mahkota bulu merak, melambangkan galaksi berwarna-warni di kegelapan atau pusat energi di atas indra. Penggambaran umum biasanya menunjukkan dia sebagai anak laki-laki kecil atau sebagai laki-laki yang memainkan seruling dengan ringan. Dalam wujud ini, ia biasanya ditampilkan berdiri dengan kaki ditekuk ke samping. Kadang-kadang dia menemani sapi, menegaskan posisinya sebagai dewa gembala sapi Govinda. Dalam agama Hindu India, sapi dianggap suci karena melambangkan Ibu Pertiwi. Sebuah patung Kresna di Singapura yang menggambarkan adegan dari Mahabharata ketika Arjuna menampakkan wujud aslinya tepat sebelum dimulainya perang Kurukshetra. Peran Kresna sebagai kusir kereta Arjuna di medan pertempuran Kurukshetra, seperti yang digambarkan dalam wiracarita Mahabharata, merupakan motif umum lainnya dalam penggambaran Kresna. Dalam hal ini ia direpresentasikan sebagai sosok laki-laki, seringkali dengan [email protected] 0813 2132 9787 250 Mahabarata memiliki ciri-ciri dewa dalam kesenian Hindu, seperti lengan dan kepala yang banyak, dan atribut Wisnu, seperti cakra. Sebagai kusir biasa, ia ditampilkan dengan dua tangan. Lukisan candi seringkali menggambarkan Krishna sebagai seorang pria yang berdiri tegak, formal. Dia dapat digambarkan sendiri atau dengan figur terkait Balarama Baladeva adalah kakak laki-lakinya dan Subhadra saudara perempuan tirinya, atau pasangan utamanya Rukmini dan Satyabhama. Krishna sering digambarkan dengan istrinya gopi pemerah susu, Radha. Sekte Vaishnava Manipur di India memuja tidak hanya Krishna tetapi juga aspeknya sebagai Radha Krishna, kombinasi dari Krishna dan Radha. Ini juga merupakan karakteristik aliran Rudra dan Nimbarka dari sampradaya dan sistem kepercayaan Swaminaraya. Tradisi memuliakan Radha Raman, yang dianggap oleh pengikut Gaudiya sebagai bentuk Radha Krishna. Kresna juga digambarkan dan dipuja sebagai anak kecil Balakresna, merangkak atau menari, biasanya dengan mentega di tangannya. Perbedaan daerah dalam penggambaran Kresna terlihat dalam berbagai wujudnya, seperti Jagadnath di Orissa, Vithoba di Maharashtra dan Srinathji di Rajasthan. Krishna dalam Sastra India. Sastra paling awal di India yang dengan jelas memuat uraian terperinci tentang Krishna sebagai tokoh adalah Mahabharata versi India. Ia digambarkan dalam buku itu sebagai titisan dewa Wisnu. Kresna adalah karakter yang muncul di berbagai cerita utama di [email protected] 0813 2132 9787 251 Review Serial Mahabharata Dan Cara Nonton Di Vidio Epik MAHABATA. Delapan belas bab dalam Mahabharata Bismaparva volume India keenam membentuk bab tersendiri yang menjadi kitab tersendiri yang disebut Bhagavadgita, berisi khotbah Kresna kepada Arjuna, sepupunya sendiri, dengan latar belakang cerita sebelum pecahnya perang Kurukshetra Bharatayuda . . Namun, rincian masa kecil dan masa muda Kresna tidak terdapat dalam wiracarita tersebut, melainkan dalam Bhagavata Purana, Wisnu Purana, Brahmavaivarta Purana dan Hariwangsa. Bhagavata Purana India dan Wisnu Purana diagungkan oleh para pengikut Waisnawa, sedangkan Harivangsa adalah kitab tambahan yang menjelaskan hal-hal yang tidak dibahas dalam wiracarita Mahabharata India. Yashoda memandikan Krishna. Ilustrasi dari Bhagavata Purana, sekitar abad ke-16. Chhandogya Upanishad 3176, ditulis sekitar tahun 900 SM – 700 SM, menyebutkan Basudya Krishna sebagai putra Dewaki dan murid Gora Angirasa, seorang peramal yang mengajarkan filsafat kepada murid-muridnya Chandogya Di bawah pengaruh filsafat Chhandogya, Krishna diberitakan kepada Arjuna tentang pengorbanan yang sebanding dengan purusha atau manusia. Nama Krishna muncul dalam kitab suci Buddha sebagai “Kanha”, secara fonetik sama dengan Krishna. Menurut Megasthenes ahli etnografi Yunani, c. 350-290 SM dan Arthasastra dari Kautilya 400-300 SM, Vasudeva Basudeva disembah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dalam konsep monoteistik yang ketat. Sekitar 150 SM, Patanjali dalam Mahabhashia menulis [email protected] 0813 2132 9787 252 MAHABARATA berikut syairnya “Semoga keagungan Kresna bertambah dengan diiringi Sangkarshana!”. Shloka lain juga disebutkan. Salah satu shloka berbicara tentang “Janardana dengan diri-Nya sebagai yang keempat” Kresna dengan tiga pengiringnya, ketiganya adalah Sangkarshana, Pradyumna dan Aniruda. Sloka kedua menyebutkan alat musik yang dimainkan pada pertemuan di kuil Rama Baladeva/Balarama dan Kesava Kresna. Patanjali juga menggambarkan lakon dramatis dan mimetis Krishna-Kamsopacharam yang menggambarkan adegan pembunuhan Kangsa oleh Basudeva Kresna. Pada abad ke-1 SM, terdapat bukti pemujaan terhadap lima pahlawan suku Vresni Baladeva [Balarama], Kresna, Pradyumna, Aniruda dan Samba dari sebuah prasasti yang ditemukan di Mor dekat Mathura, India, yang merujuk pada kepada putra satrap Rajuvula Agung, mungkin satrap dari Soda. Gambar Vresna, mungkin Basudeva, dan “lima Kshatriya”. Prasasti Mora dalam aksara Brahmi kini disimpan di Museum Mathura. Banyak Purana berbicara tentang kehidupan Krishna atau beberapa hal penting yang dia lakukan. Dua Purana, Bhagavata Purana Srimadbhagavatam dan Wisnu Purana, yang berisi catatan terperinci tentang kehidupan dan ajaran Krishna, adalah buku teologis yang paling dihormati dari sekolah Gaudiya Vaishnava. Sekitar seperempat dari Bhagavata Purana dikhususkan untuk memuji kehidupan dan filosofinya. Kehidupan dan sejarah Krishna dapat didengar dalam versi India Mahabharata, Hariwangsa, Bhagavata Purana, Brahmavaivarta Purana, dan Wisnu Purana. Kisah hidup Kresna di masa kecil dan remaja [email dilindungi] 0813 2132 9787 253 MAHABARATA – India Utara, yang saat ini dianggap sebagai wilayah negara bagian Uttar Pradesh, Bihar, Haryana, dan tempat kehidupan pangerannya di Dwaraka sekarang dikenal sebagai negara bagian Gujarat. Hal ini harus dibuktikan dengan sisa-sisa peradaban terdahulu yang seharusnya ada dan telah ditemukan, jika tidak ditemukan sisa-sisa peradaban terdahulu seperti dalam cerita Mahabharata, maka anggapan tersebut sudah runtuh. Menurut kepercayaan tradisional India berdasarkan data dari literatur Hindu India dan perhitungan astronomi, hari lahir Krishna yang dikenal dengan nama Janmashtami jatuh pada tanggal 19 Juli 3228 SM. Menurut Itihasa epik Hindu India dan Purana mitologi Hindu India, Kresna adalah anggota keluarga bangsawan di Mathura, ibu kota kerajaan Surasena di India utara sekarang dianggap wilayah Uttar Pradesh. Ia lahir sebagai putra kedelapan Basudewa putra Raja Surasena dan Devaki keponakan Raja Ugrasena. Orang tuanya termasuk keluarga Yadawa atau keturunan Yadu, putra raja legendaris Jayati. Raja Kangsa, sepupu Dewaki yang lebih tua, mewarisi tahta setelah memenjarakan ayahnya Ugrasena. Suatu hari dia mendengar ramalan bahwa dia akan mati di tangan salah satu putra Devaki. Khawatir dengan nasibnya, dia mencoba membunuh Devaki tetapi dihentikan oleh Basudeva. Basudeva menyatakan bahwa mereka siap untuk tetap berada di bawah kastil dan berjanji akan memberikan salah satu putranya yang baru lahir untuk dibunuh. Setelah membunuh enam anak pertama dan kehilangan Devaki ke anak ketujuh, lahirlah Krishna. Karena nyawa Krishna dalam bahaya, Basudeva membawanya keluar dari penjara dan mempercayakannya kepada Nanda dan Yashoda, teman Basudeva di Vrindavan. [email dilindungi] 0813 2132 9787 254 MAHABARATA Dua saudaranya yang lain juga selamat, yaitu Baladeva alias Balarama putra ketujuh Dewaki, secara ajaib diberikan kepada janin Rohini, istri pertama Basudeva dan Subadra putra Basudeva dan Rohini, lahir setelah Baladeva dan Kresna. Menurut India Bhagavata Purana, Krishna lahir tanpa persetubuhan, tetapi melalui “pemindahan mental” dari pikiran Basudeva ke rahim Dewaki. Umat Hindu India percaya bahwa pada saat itu kasih sayang semacam ini dapat ditunjukkan oleh makhluk yang memperolehnya. Tempat yang dipercaya oleh para pemujanya untuk menandai hari lahir Krishna, sekarang dikenal dan dianggap sebagai Krishnajanmabhumi, di mana sebuah kuil dibangun untuk menghormatinya. Masa kecil dan remaja Krishna dibesarkan oleh Nanda dan Yashoda, anggota komunitas penggembala sapi di Vrindavan. Kisah-kisah masa kecil dan remaja Krishna menceritakan tentang dia menjadi gembala sapi, kejenakaannya yang nakal sebagai Mahana Chora pencuri mentega, pencegahan upaya bunuh diri, dan perannya sebagai pelindung orang-orang Vrndavana. Kresna melakukan banyak hal menakjubkan sebagai seorang anak. Dia membunuh berbagai raksasa, termasuk Putana raksasa betina, Kesi raksasa kuda, Agasura raksasa ular, yang dikirim Kangsa untuk membunuh Kresna. Dia juga menjinakkan naga Kaliya, yang meracuni perairan Yamuna dan membunuh banyak penggembala. Dalam kesenian Hindu India, Kresna sering digambarkan sedang menari di atas naga berlapis Kaliya. Jejak kaki Kresna melindungi Kaliya agar Garuda, musuh para naga, tidak berani mengganggunya. Diyakini bahwa Krishna dapat mengangkat bukit Govardhana untuk [email dilindungi] 0813 2132 9787 255 Rangkuman Ips Kelas 7 Semester Genap Bab 4 Materi Kehidupan Masyarakat Pada Masa Hindu Buddha MAHABARATA melindungi penduduk Vrindavan dari tirani Indra, pemimpin para dewa, dan mencegah penghancuran ladang hijau Govardhana. Indra dianggap terlalu sombong dan marah ketika Krishna menasihati penduduk Vrindavan untuk memelihara hewan dan lingkungan yang menyediakan semua kebutuhan mereka, daripada memuja Indra setiap tahun dengan sumber daya mereka sendiri. Gerakan spiritual yang dimulai oleh Krishna memiliki sesuatu yang bertentangan dengan bentuk pemujaan ortodoks terhadap dewa-dewa Veda seperti Indra. Kisah permainannya dengan para gopi pemerah susu Vrindavan, khususnya Radha putri Vresaban, penduduk asli Vrindavan, dikenal sebagai Rasa-lila dan diromantisasi dalam puisi Jayadeva karya Gita Govinda. Ini menjadi bagian penting dari perkembangan tradisi pemujaan Radha Krishna di India. Krishna dan Baladeva yang masih muda diundang ke Mathura untuk mengikuti pertandingan gulat yang diselenggarakan oleh Kangsa. Tujuan sebenarnya adalah untuk membunuh Krishna dengan dalih berperang. Cerita mahabarata dari awal sampai akhir, urutan nonton naruto dari awal sampai akhir, bacaan wudhu lengkap dari awal sampai akhir, film boruto dari awal sampai akhir, proses kehamilan dari awal sampai akhir, bacaan sholat dari awal sampai akhir, setting mikrotik dari awal sampai akhir, bacaan sholat tarawih dari awal sampai akhir, doa wudhu lengkap dari awal sampai akhir, proses persalinan normal dari awal sampai akhir, doa sholat dari awal sampai akhir, bacaan sholat lengkap dari awal sampai akhir
– Siapa sih yang tidak mengenal tentang cerita mahabarata yakni peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Peperangan yang sangat dahsyat antara pihak Pandawa dan Kurawa ini disebut dengan perang bharatayudha yang dijadikan cerita pewayangan sendiri merupakan sebuah cerita karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Wyasa atau Byasa dari India. Buku yang mengisahkan cerita ini terdiri dari delapan belas kitab, oleh karena itu disebut mahabarata singkat nya adalah mengisahkan konflik antara Pandawa Lima dan saudara sepupunya, yakni 100 orang Kurawa. Konflik mereka ini disebabkan oleh sengketa hak pemerintahan Kerajaan Kuru dengan pemerintahan pusat di tidak semakin penasaran dengan alur ceritanya, langsung saja simak penjelasan saya dibawah mahabarata diawali dengan pertemuan antara Sakuntala dengan Raja Duswanra. Raja Dusawanta sendiri merupakan pemimpin besar dari Chandrawangsa dari Duswanta menikah dengan Sakuntala atas perintah dari pertapaan Bagwan Kanwa, lalu membentuk pusat pemerintahan yang dinamakan itu, sang Hasti menurunkan para raja dari Hastinapura, dari keluarga tersebut lahirlah sang Kuru. Kuru menyucikan yang memegang daerah santa luas serta disebut dengan lalu menurunkan Dinasti Wangsu atau Kuru yang biasa disebut dengan Kurawa dalam dinasti tersebut. Akhirnya lahirlah anak Pratipa yang menjadi ayah Prabu Santau, serta menjadi leluhur dari Pandawa dan sendiri merupakan raja yang sangat terkenal dari menjadikan Kuru diterima di Hastinapura. Santanu menikah dengan Dewi Gangga yang ditolak ke bumi serta Dewi Gangga meninggalkan santanu sebab menolak janji Gangga yang menikah dengan Santanu memiliki 7 orang anak. Akan tetapi anak tersebut ditenggelamkan oleh Dewi Gangga di laut gangga, dengan alasan semua anaknya mengajukan anak terakhir dapat diselamatkan oleh Santanu dan diberikan nama Dewabrata. Maka dari kejadian inilah Dewi Gangga meninggalkan Raja Santanu kemudian menikah lagi dengan seorang anak pelayan bernama Dewi Satyawatu, serta pada masa ini Dewabrata umurnya sudah beranjak dewasa. Ia melakukan sumpah untuk tidak menikah selamanya bhisna pratigya.Hal itu Dewabrata lakukan sebab ia tidak ingin beserta keturunannya terlibat perselisihan dengan keturunan dari ibu tirinya Dewabrata Dewi Sastyawati.Terlepas dari hal tersebut, hasil pernikahan antara Prabu Santanu dengan Dewi Setyawati menghasilkan dua anak yang bernama Citranggada dan Wicitrawita. Sementara Bisma atau Dewabrata memutuskan untuk pergi ke Kerajaan Kasi dalam acara akhirnya Bisma menang dan mendapatkan 3 putrinya yang bernama Ambalika, Amba dan Ambika. Kemudian ketiga putrinya ketika pulang akan dinikahkan dengan dari itu, Ambalika dan Ambika dinikahkan dengan Wicitrawijaya, sebaba adiknya yang bernama Citranggada sudah meninggal sendiri sangat mencintai Bisma, namun disisi lain bisa menolak cinta dari Amba, sebab ia sudah bersumpah tidak akan menikah untuk menghindari tanpa adanya kesengajaan, Bisam melesatkan anak panah ke arah Amba dan membuatnya hingga meninggal dunia. Atas kematian dari Amba ini, Bisma ingat bahwasanya Amba akan berinkarnasi menjadi seorang wanita yang disukai banyak tersebut adalah anak dari Raja Drupadi yang bernama Srikandi. Kematian Bisma kelak ditangan Srikandi yang membantu Prabu Arjuna dalam peperangan Bharatayudha di Juga Yuk! Cerita Rakyat Bahasa JawaLahirnya Pandawa dan KurawaKisah cerita menjadi sangat terkenal sebab ada pesan moral yang bisa diambil dan dijadikan pelajaran yang berharga. Pesan moral baik dan buruk yang terdapat dari awal lahirnya Pandawa dan Kurawa yang menjadi tokoh utama dalam cerita mahabarata bisa diterapkan dalam berlanjut dengan adanya kejadian buruk, Pandu mengundang Kunti dan Madrim untuk meminta agar bisa mendapatkan hasil. Namun dengan bantuan sebuah mantra Adityahredaya mengirimkan Resi, Dewi Kunti bisa mengundang para dewa dan dikirimkan memperoleh Kunti pun mencoba mantra tersebut, lalu datanglah Batara Surya dan kemudian tidak lama ia hamil dan memiliki anak bernama tetapi Karna ini ketika terjadi perang Bharatayudha berpihak kepada meminta lagi kepada Kunti, lalu ia mencoba membaca mantra kembali. Kemudian Batara Guru mengirimkan Batara Dharma untuk membuahi Dewi Kunti hingga melahirkan anak bernama Guru mengirimkan lagi Batara Bayu untuk membuahi Dewi Kunti yang akhirnya lahirlah anak bernama Bima. Berlanjut lagi dengan dikirimkannya Batara Indra hingga melahirkan anak bernama akhirnya dikirimkan lagi Aswan dan Aswin yang menghasilkan anak kembar bernama Nakula dan Drestarastra buta menikah dengan Dewi Gandari dan memiliki 99 putra dan 1 orang putri yang biasa dikenal dengan Kurawa. Disisi lain sebab putra dari Pandu hanya 5 orang saja, maka disebut dengan Pandawa Kurawa dan Pandawa masing-masing memiliki sifat yang berbeda, namun berasal dari satu keluarga yakni Kuru dan Baharata. Anak tertua dari Kurawa yang bernama Duryudana memiliki sifat iri hati dan licik kepada para Pandawa di pihak Pandawa memiliki sifat yang tenang dan sabar, kompilasi ditindas sepupu mereka sendiri Kurawa. Ayah Kurawa sangat sayang sekali kepada anak-anaknya sebab ia sudah dihasut saudara iparnya yang bernama selain menghasut Destrarastra, ia juga menghasut Duryudana anak tertua dari Kurawa untuk bisa mendapatkan izin menerima para suatu saat, Duryudana mengundang para Pandawa untuk liburan ke rumah mereka, dirumahnya pun disiapkan sendiri oleh Duryudana. Ketika malam hari, rumah tersebut dibakar oleh orang suruhan dari para Pandawa selamat dengan kekuatan Bima yang sebelumnya diundang oleh Widara, akan meminta kebebasan para Kurawa. Mereka semua kemudian menuju ke hutan untuk mencari tempat lebih di dalam hutan Bima bertemu dengan raksasa Hidimba, lalu berhasil menikahi adik Hidimba yang bernama Hadimba atau dikenal dengan Arimbi. Dari pernikahan inilah nantinya melahirkan anak bernama semua melewati Kerajaan Pancala, dikerajaan ini mengatur sayembara untuk merebutkan Drupadi. Adanya Sayembara ini diterima oleh semua negeri Arya, termasuk pun berhasil menyelesaikan tentangan yang diberikan oleh Drupadi, namun Drupadi menolak sebab Karna hanya anak dari seorang Pandawa juga ikut dalam sayembara dengan menyamar sebagai kaum Brahmana. Pandawa pun berhasil memenangkan lima macam sayembara yang diberikan oleh Drupadi, yakni Yudhistira berhasil dalam sayembara tatanegara serta berhasil memenangkan sayembara senjata panah. Sedangkan Nakula dan Sadewa memenangkan sayembara senjata pedang, Bisma berhasil memenangkan sayembara menggunakan semua Pandawa memenangkan sayembara tersebut akhirnya membuat Drupadi menyetujui, namun hanya meminta satria dirumah, para Pandawa dinilai sudah berhasil membawa hasil meminta-minta, Ibu Kunti akhirnya menyuruh untuk membagikannya. Apa saja yang sudah mereka dapat tanpa melihat apa yang sedang mereka Kunti langsung terkejut sekali, sebab kompilasi yang dilakukan adalah seorang wanita, untuk menghindari pertarungan yang sengit antara Pandawa dan Kurawa, maka Kerajaan Kuru dibagi menjadi Mula di Angkatnya PandawaPihak Pandawa mendapatkan bagian di Kerajaan Kurujanggala, Ibu Kota Pandraprashta. Sedangkan pihak Kurawa mendapatkan bagian di kerajaan kuru pusat, kedua kerajaan tersebut sama-sama mempunyai kemegahan tersebut ternyata juga ada Duryudana, kemudian ia keceberu di kolam sebab dikira adalah lantai. Akibatnya ia menjadi bahan ejekan Drupadi dan membuatnya Duryudana sangat dilakukan Duryudana untuk merebut Kerajaan Kurujanggala yang dipimpin oleh Yudhistira adalah dengan mengajak bermain dadu. Ide ini pada awalnya adalah ulah licik dari Arya pun dimulai, namun Duryudana diwakili oleh Sangkuni pamannya yang ahli dalam permainan permainan awal dimulai sudah disertai taruhan. Taruhan perang senjata pertama, kemudian hati dari kerajaan, kemudian meningkat hingga prajurit dan berakhir dengan Kerajaan dalam permainan ini pihak Pandawa kalah dan mengakibatkan semua kekayaan kerajaan serta saudara-saudaranya dan terakhir berupa “Drupadi”.Selagi Yudhistira kalah, Duryudana menyuruh untuk membawa Drupadi ke wilayah perjudian atau permainan. Sebab akan menjadi yang lebih berhak untuk mendapatkan Duryudana menyuruh pengawalnya untuk membawa Drupadi, namun Drupadi tidak mau. Mendengar pengawalnya yang gagal untuk membawa Drupadi, maka ia menyuruh Dursasana adiknya untuk menjemput pun tetap menolak ajakan dari Dursasana yang mengajak ke tempat judi, maka ia diseret dengan kasar, rambutnya ditarik hingga ke tempat perjudian. Dimana tempat tersebut berisikan suami dan para Yudhistira mengalami kekalahan lagi, akhirnya ia digantikan oleh Drupadi. Akan tetapi Drupadi menolaknya, sebab sifat Dursasana yang kasar, akhirnya baju dari Drupadi ditarik tersebut membuat Drupadi sangat malu dan bersumpah bahwa ia tidak akan menggelung rambutnya kecuali sudah keramas darah dari Dursasana. Bima pun kemudian bersumpah akan membunuh Dursasana dan akan meminum mereka sudah membantunya, Drestrarasta sangat yakin akan ada malapetaka, akhirnya semua kekayaan akan diperoleh untuk Yudhistira. Disisi lain Duryudana sangat puas atas persetujuannya, sebab hartanya sudah menjadi akhirnya diadakan lagi lomba dadu yang kedua, di dalam permainan ini siapa saja yang kalah akan mengasingkan dirinya ke dalam hutan selama 12 tahun. Kemudian harus menyamar juga selama 1 tahun, setelah itu semua bersiap pergi ke ternyata di dalam permainan ini sama saja, Yudhistira tetap saja kalah dan akhirnya mereka kembali lagi ke kerajaan dan tinggal di hutan selama 12 tahun ditambah penyamaran 1 Juga Yuk! Kumpulan Cerita RomantisCerita Ambika dan Ambilaka yang Mempunyai KeturunanCerita mahabarat berlanjut dari Dewi Satyawati yang mengirimkan Ambaliak dan Ambika istri dari Wicitrawijaya. Mereka dikirim kepada Resi Byasa, sebab Resi Byasa akan mengadakan upacara yang diadakan ketika mereka akan Ibu Satyawati menyuruh Ambika untuk masuk ke ruangan upacara Resi Byasa. Setelah masuk dia melihat Rasi Byasa yang dahsyatnya dengan sinar mata yang Ambika ketika waktu upacara yang memejamkan mata dan akhirnya lahirlah dengan nama Drestarasta. Akhirnya tibalah Ambalika untuk diundang menyanyi di dalam upacara khusus seperti yang telah di diskusikan tidak aktif untuk membuka matanya, dan akhirnya dibuka hingga selesai, namun sesudah itu pucat. Pucat anak tersebut dengan Pandu, yang sebenarnya ayah dari para Pandawa yang terlahirnya keadaan dan Destrarasta memiliki saudara tiri yang bernama Widuran. Ia merupakan anak dari Resi Byasa dengan dayang yang bernama upacara berlangsung, Datri sangat ketakutan dengan wajah Resi yang berhasil, akhirnya ia lari dan terjatuh sehingga anak dari Widura yang berhasil Destrarasta sangat besar, akhirnya tahta dari Hastinapura akan diberikan kepada Pandu. Lalu pandu menikah dengan Dewi Kunti, kemudian ia menikah lagi dengan wanita bernama Dewi tetapi Pandu malah melakukan kesalahan ketika mengajar, ia memakan kijang yang sedang bercinta. Hal tersebut akhirnya membuat Pandu dikutuk oleh kijang dan tidak akan menemukan nikmat terkait suami Pandu melanggarnya, maka ia akan menemukan kematian. Setelah mengutuk Pandu, kijang tersebut berubah wujud menjadi seorang Perang Bharatayudha Cerita MahabarataPada saat masa pengasingan sudah selesai sesuai perjanjian yang mereka buat, pihak Pandawa berhak kembali ke kerajaan sesudah masa pengasingan tetapi Duryudana tidak mengembalikannya secara gratis, ia tidak mau menyerahkan lagi kepada Pandawa. Maka dari hal inilah yang membuat kesabaran para Pandawa Karna berhasil menyuruh mereka akan mengambil jalan damai, namun hal itu tetap sia-sia saja. Akhirnya terjadilah pertempuran yang besar dan kita kenal sebagai peperangan Bharatayudha yang tidak bisa dihindarkan Pandawa berhasil mencari sekutu dengan mendapatkan misi dari Kerajaan Matsya. Kerajaan Kekaya, Kerajaan Chola, Kerajaan Pandya, Kerajaan Magadha, Kerajaan Kerala, Kerajaan Wangsa Yadawa, kerajaan Dwaraka, dan masih banyak lagi ksatria dari Bharatawarsha juga ikut membantu para Pandawa, seperti Srikandi, Setyaki, Drestadjumna, Drupada, dan masih banyak peperangan ini terjadi kurang lebih 18 hari, pertumpahan darah dan pembantaian sangat mengenaskan. Di hari ke 18 peperangan, hanya menyisakan 10 orang, yakni para Pandawa, Setyaki, Aswatama, Kertawarma, Yuyutsu, dan peperangan dimenangkan oleh pihak Pandawa dan membuat Yhudistira diangkat menjadi raja Hastinapura. Setelah ia memerintah beberapa tahun, kerajannya akan diberikan lagi kepada adiknya Arjuna yang bernama urusan mereka selesai, para Pandawa dan Drupadi mendaki gunung Himalaya sebagai tujuan akhir dari perjalanan mereka. Saat di gunung Himalaya, mereka akan meninggal dan mencapai ke itu, Parikesit yang memimpin Kerajaan Kuru dengan sangat adil dan bijaksana. Ia juga menikah dengan Dewi Madrawati serta memiliki anak bernama yang sudah besar lalu menikah dengan Wapushtama Bhamustiman dari pernikahannya ini dikaruniai anak bernama Satanika sudah dewasa, ia kemudian menikah dan memiliki anak bernama Aswamedhadatta. Lalu Aswamedhadatta turut memimpin sebagai pengganti raja di Kerajaan Hastinapuran dan Kerajaan Wangsa ini adalah beberapa lakon pewayangan dari Jawa yang ada dalam cerita MahabarataBabad Alas Takon Kiki Dadi Adu Winisuda “Brajadenta Juga Yuk! Kumpulan Cerita HantuPengaruh Cerita Mahabarata dalam BudayaSelain berisikan cerita tentang kepahlawanan para Pandawa, cerita Mahabarat juga mengandung nilai-nilai hindu, mitologi serta banyak pesan sebab itu, cerita Mahabarata ini dianggap suci, teristimewa oleh semua orang pemeluk agama Hindu. Kisah yang awalnya ditulis menggunakan bahasa Sansekerta ini kemudian disalin dalam berbagai bahasa, terutama mengikuti peradaban di Indonesia sendiri, salinan berbagai bagian dari kisah Mahabarata, seperti Wirataparwa, Adiprana, dan Bhisamaparwa. Mungkin juga ada beberapa parwa lain yang masih belum diketahui sudah diubah dalam bentuk bahasa Kawi atau Jawa mungkin hanya itu saja cerita yang bisa saya bagikan untuk Anda tentang kisah Mabarata yang terkenal dengan Pandawa Lima dan peperangan Bharatayudha. Semoga dengan adanya artikel yang saya tulis dalam blog ini bisa membantu dan menambah pengetahuan Anda.
Sedang kebingungan mencari cerita Mahabarata? Di Indonesia, kisah pewayangan yang banyak dikenal orang adalah cerita Mahabarata ini, selain cerita Ramayana. Dari kedua cerita pewayangan tersebut, berkembanglah berbagai cerita atau biasa disebut sebagai lakon. Mirip dengan dunia teater ya…. Hehe…, kalau diperhatikan memang wayang mirip dengan teater, bedanya, kalau teater setiap karakter dimainkan oleh satu orang, sedangkan wayang semua karakter dalam cerita atau lakon tersebut dimainkan oleh satu orang saja. Yaitu sang dalang. Cerita Mahabarata adalah kisah atau wiracarita sastra Hindu Klasik. Ceritanya sendiri, sesuai dengan namanya, berputar pada cerita keluarga Bharata. Rentang waktu sebagai latarnya berlangsung antara masa 400 tahun sebelum dan sesudah Masehi. Pengarangnya adalah Wiyasa atau biasa ditulis dengan huruf V Viyasa. Dari sisi penulisan, epos Mahabarata ini terdiri dari seloka. Satu seloka terdiri dari dua baris, dan setiap barisnya terdiri dari 16 suku kata. Keseluruhan cerita Mahabarata itu terbagi menjadi 18 jilid / parwa. Itulah sebabnya cerita Mahabarata juga disebut sebagai Asta Dasa Purwa. Asta=hasta=delapan, dasa=sepuluh, parwa=jilid. Kalau keliru, mohon kritik dan sarannya ya… Meski berasal dari India, cerita Mahabarata ini sangat terkenal di Indonesia, khususnya pada suku Jawa, sehingga, bisa dikatakan bahwa kisah cerita hidup para tokoh karakter dari cerita Mahabarata, khususnya Pandawa menjadi semacam patokan dari baik tidaknya karakter seseorang. Pada tahun 1000 Masehi, pada jaman pemerintahan Darmawangsa, epos Mahabarata ini mulai disadur ke dalam bahasa Jawa. Dan pada abad ke-15, epos ini kemudian disadur ke dalam bahasa Melayu dan ditulis menggunakan huruf Jawi Kawi. Bagian-bagian cerita yang sempat disadur ke dalam bahasa Melayu ketika itu meliputi Hikayat Pandawa Lima Hikayat Perang Pandawa Jaya Hikayat Sang Boma Hikayat Langlang Buana Cerita Mahabarata secara singkat sinopsisSilsilah Pandawa dan Kurawa versi India sumber silsilah-mahabarataSilsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa Cerita Mahabarata secara singkat sinopsis Secara garis besar, cerita Mahabarata bercerita mengenai kehidupan Prabu Santanu atau Sentanu Çantanu. Dia adalah seorang raja keturunan keluarga Kuru yang menjadi raja kerajaan Barata. Dia mempunyai permaisuri bernama Dewi Gangga, dan berputra Bisma. Isi epos Mahabarata secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu Çantanu seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan bertakhta di kerajaan Barata. Bersama permaisurinya Dewi Gangga, mereka dikaruniai seorang putra bernama Bisma. Pada suatu hari Çantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan bernama Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Çantanu kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati sebagai putra mahkota pewaris takhta dan bukannya Bisma. Karena syarat yang berat ini Çantanu terus bersedih. Melihat hal ini, Bisma yang tahu mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di Barata diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan Bisma berjanji tidak akan menuntut itu kapan pun dan berjanji tidak akan menikah agar kelak tidak mendapat anak untuk mewarisi takhta Çantanu. Perkawinan Çantanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra masing-masing Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati memohon kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang ditinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak menikah. Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu. Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima dan dengan dewa Surya lahirlah Arjuna. Sedangkan Madrim yang menikah dengan dewa kembar Aҫwin, lahir anak kembar bernama Nakula dan Sadewa. Pusing ya…, sama… hehe… Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan Destarasta disebut Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut kaum Pandawa. Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya, tapi karena ia buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana antara kaum Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta sampai berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut Baratayuda yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata. Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar dari persembunyian dan memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang 18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata. Sumber kisah mahabarata Silsilah Kurawa dan Pandawa di atas adalah menurut versi Indonesia. Dalam versi India, para Pandawa bukanlah keturunan para dewa, Pandawa merupakan keturunan dari raja Nahusta, seorang raja di India. Silsilah Pandawa dan Kurawa versi India sumber silsilah-mahabarata Menurut Mahabharat versi India, susunan silsilah itu disusun sebagai berikut, raja pertama yang memerintah India ialah Prabu Nahusta sebagai pendiri negara Hastina yang menurunkan raja-raja yaitu Prabu Nahusta, Prabu Yayati, Prabu Kuru, Prabu Dusanta, Prabu Barata, Prabu Hasti, Prabu Puru, Prabu Pratipa, Prabu Santanu hingga sampai Pandawa dan Kurawa. Prabu Yadawa menurunkan raja-raja yang memerintah Mathura, seperti Basudewa, Baladewa, Kresna dan lain-lainya. Prabu Puru yang menurunkan raja-raja yang memerintah negara Hastina, seperti Sentanu, Abiyasa, Pandu, Duryudana, Parikesit. Prabu Kuru berputra Prabu Dusanta yang menikah dengan Dewi Sakuntala dan berputra Prabu Barata yang namanya dipakai gelar/julukan para Pandawa, sedangkan nama Prabu Kuru dipakai gelar para Kurawa. Silsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa Dimulai dari Batara Guru yang menikah dengan Dewi Uma, berputra empat orang di antaranya Dewa Brahma dan Dewa Wisnu. Batara Brahma menikah dengan Dewi Raraswati berputrakan sebelas orang, di antaranya Batara Brahmanaraja yang menikah dengan Dewi Widati dan berputra Batara Parikenan. Sedangkan Batara Wisnu berputrakan Prabu Basurata yang menikah dengan putri Batara Brahma bernama Dewi Brahmaniyuta, dan berputrakan Dewi Brahmaneki. Begawan Parikenan kemudian menikah dengan Dewi Brahmaniyuta berputrakan Dewi Kaniraras, Raden Kano, Raden paridarma. Karena Dewi Kaniraras putri sulung, maka calon raja di Purwacarita adalah Begawan Manumayasa yang menikah dengan Dewi Kaniraras. Raden Kano dan Raden Paridarma menjadi raja di negara lain. Dewi Kaniraras menkah dengan Begawan Manumayasa berputra Begawan Sekutrem dan menikah dengan Dewi Nilawati, dari pernikahan itu berputra Begawan Sakri yang menikah dengan Dewi Sati dan berputra Parasara. Diceritakan, bahwa Begawan Parasara hendak menyeberangi Bengawan Jamuna, ia diseberangkan oleh seorang wanita yang badanya bau amis dan anyir karena menderita penyakitat bau anyir, dia adalah Dewi Rara Amis Durgandini putra Prabu Basuketi raja negara Wiratha. Dewi Rara Amis diobati Raden Parasara yang kemudian diperistri dan berputra Abiyasa, mereka bersama-sama membangun negara Gajahoya. Perbedaan yang jelas dari kedua silsilah itu adalah silsilah Mahabharata versi India disebutkan leluhur Pandawa adalah Prabu Nahusta, leluhur Pandawa versi Pusta Raja Purwa adalah Sang Hyang.
Cerita wayang mahabarata – Halo, sahabat mudahdicari. Sipa disini yang sudah tahu cerita Mahabarata ?, ya kisah ini, sempat buming stasiun televisi. Bagi kalian yang belum tahu, disini kami akan memberikan seputar kisah mahabarata dari awal sampai akhir yang sangat singkat. Contents 1 Cerita Wayang Awal Mula Kisah Kisah Ambika dan Ambalika Mempunyai Lahirnya Pandawa dan Awal di Angkatnya Perang Bharatayudha – Cerita Wayang Mahabarata By Berikut cerita wayang mahabarata yang dapat kami ulas diartikel ini, sebelumnya Kalian juga bisa mempelajari wayang yang sangat terkenal ketampanannya dan gagah, yaitu wayang arjuna. Awal Mula Kisah Mahabarata By Cerita wayang Mahabarata diawali dengan pertemuan antara Sakuntala dan Raja Duswanta. Raja Duswanta merupakan Raja besar dari Chandrawangsa dari yayati. Raja Duswanta menikahi Sakuntala atas perintah dari pertapaan Bagwan Kanwa, dan kemudian membentuk pusat pemerintahan yang dinamakan Hastinapura. Kemudian sang Hasti menurunkan Para Raja Hastinapura. Dari keluarga tersebut lahirlah Sang Kuru. Sang Kuru menyucikan dang memegang daertah yang sangat luas, yang disebut dengan Kurukshetra. Kemudian dia menurunkan dinasti Wangsu atau Kuru atau Kaurawa dalam dinasti tersebut. Lalu lahirlah Pratipa yang menjadi ayah Prabu Santanu, yang merupakan leluhur dari Pandawa dan Kurawa. Santanu merupakan Raja yang sangat mashurdari, dan menyanyikan Kuru diterima dari Hastinapura. Kemudian Santanu menikah dengan Dewi Gangga, yang ditolak kebumi, dan Dewi Gangga meninggalkan Santanu, karena Santanu menolak janji pernikahan. Pernikahannya dengan Santanu memiliki 7 anak. Namun, anak tersebut oleh Dewi Gangga ditenggelamkan di laut Gangga, dengan alasan karena semua anak mengajukan kutukan. Selamat anak terakhir bisa diselamatkan oleh Santanu, dan diberinama Dewabrata. Dan pada akhirnya dengan kejadian tersebut Dewi Gangga meninggalkan Prabu Santanu. Prabu Santanu akhirnya menikah lagi dengan anak pelayang yang bernama Dewi Satyawati. Saat dewabrata sudah beranjak dewasa, dia melakuakn sumpah untuk membujang selamanya bhisna pratigya. Hal ini Dewabrata lakukan karena tidak ingin dia dan keturunannya, berselisih dengan keturunan dari ibu tiri Dewabrata Satyawati. Dari pernikahan Prabu dengan Dewi Sayawati, dikaruniai 2 anak yang bernama Wicitrawira dan Citranggada. Sementara Bisama atau Dewabrata, putuskan untuk pergi ke Kerajaan Kasi untuk putuskan sayembara. Akhirnya Bisma menang dan mendapatkan 3 putri, yang bernama Amba, Ambalika, Ambika. Ketiga putri ini akan pulang dan dinikahkan dengan adik-adiknya. Akhirnya Ambalika dan Ambika dinikahkan dengan Wicitrawirya, karena adiknya yang bernama Citranggada sudah meninggal. Citranggada berhasil dalam pertempuran, dan masih berhasil sangat muda. Akhirnya Citranggada digantikan oleh adiknya Wicitrawira, sebagai pewaris tahta dari Santanu. Namun Wicitrawira meninggal diusia yang sangat muda dan tidak memiliki keturunan. Amba mencintai Bisma, namun Bisma menolak cinta dari Amba, karena telah menyetujui dengan sumpahnya, yang tidak ingin menikah lagi hidup untuk menghindari cinta Amba, akhirnya tanpa sengaja Bisma melesatkan panah untuk Amba dan akhirnya meninggal. Atas kematian Amba, Bisma ingat bahwasanya amba akab berekarnasi menjadi seorang wanita yang disukai pria. Yaitu anak dari raja Drupadi, yang bernam Srikandi. Dan kematiannya kelak ditangan Srikandi yang membantu Arjuna dalam pertempuran di Kurukshetra. Pelajari juga Cerita wayang ramayana bahasa jawa lengkap. Kisah Ambika dan Ambalika Mempunyai Keturunan By Kemudian Dewi Satyawati mengirimkan Ambika dan Ambalika, istri dari Wicitrawirya, untuk dikirim ke Resi Byasa. Karena Resi akan mengadakan upacara, diadakan mereka akan lahir. Kemudian ibu Satyawati, menyuruh Ambika untuk masuk ke ruang upacara Resi. Setelah masuk dia melihat wajah Resi yang dahsyat dengan sinar mata yang menyala-nyala. Karena ambika waktu upacara memejamkan mata, akhirnya lahir lahir buta, dengan nama Drestarasta. Kemudian tibalah berbicara Ambalika, untuk diundang untuk menyanyi dalam upacara khusus, seperti diskusi Ambika. Ambalika tidak aktif untuk membuka dibuka, sampai selesai, namun setelah itu pucat. Pucat anak, disebut Pandu, yang merupakan Ayah dari para Pandawa yang terlahir pucat. Pandu dan Destarata memiliki saudara tiri yang bernama Widura. Dia anak dari Resi Byasa dengan dayang bernama Datri. Saat upacara dilangsungkan, Datri takut dengan wajah Resi yang berhasil, akhirnya dia lari dan terjatuh, sehingga anak Widura yang berhasil pincang. Karena Destrarasta sangat besar, akhirnya tahta Hastinapura diberikan kepada Pandu. Kemudian Pandu menikah dengan Dew kunti, kemudian dia menikah lagi dengan dewi Pandu melakukan kesalahan saat mengajar, dia memanah kijang yang sedang bercinta. Hal tersebut, membuat Pandu dikutuk oleh kijang tersebut, “dia tidak akan menemukan nikmat terkait suami istri”, jika Pandu melakukan hal tersebut maka akan menemukan kematiannya. Setelah mengutuk Pandu, kijang ini berubah menjadi wujud yang diubah seorang pendeta dan diubah. Lahirnya Pandawa dan Kurawa Oleh Karena kejadian buruk tersebut, Pandu mengundang kedua Kunti dan Madrim meminta untuk meminta, agar mendapatkan hasil. Dengan bantuan mantra Adityahredaya mengirim Resi, dewi Kunti bisa mengundang para dewa, dikirim mendapat kemenangan. Dewi Kunti mencoba mantra tersebut, kemudian datanglah Batra Surya, taklama Kunti hamil dan punya anak dengan nama Karna. Namun, anak tersebut memindahkan kelau dan menerjemahkan oleh kompilasi perang Bharatayudha, dia tetap dipihak kurawa. atas permuntaan Pandu lagi, Kunti mencoba mantranya, kemudian Batra Guru mengirimkan Batara Dharma, untuk membuahi Kunti, lalu lahirlah anka yang bernama Yudistira. Kemudian Batra Guru mengirimkan Batra Bayu untuk membuahi Kunti, keemudian lahirlah Bisma. Lalu kirim lagi Batra Indra dan lahirlah anak dengan nama Arjuna. Kemudian mengirim lagi Aswan dan Aswin lahirlah anak kembar Nakula dan Sadewa. Dretarastra buta menikah dengan Dewi Gandari, dan dikaruniai anak 99 sembilan puluh sembilan putra dan 1 orang putri, yang dikenal dengan Kurawa. Sedangkan putra Pndu ada 5 yang disebut dengan Pandawa. Kurawa dan Pandawa merupakan kumpulan yang memiliki sifat berbeda, namun berasal dari keluarga yang sama kuru dan Baharata. Kurawa khusus Duryudana memiliki sifat iri hati terhadap Pandawa, dan memiliki sifat licik. Pandawa memiliki sifat sabar dan tenang kompilasi ditindas sepupu mereka kurawa. Ayah kurawa sangat menyayangi dan menerima anak-anak, karena dia Drestarata dihasut oleh iparnya Sangkuni. Selain menghasut Drestarata, dia juga menghasut Druyudana, agar mendapat izin untuk menerima para Pandawa. Suatu saat, Duryadana mengunkang para pandawa dan liburan, mereka dirumah yang sudah dipersiapkan oleh Duryadana. Pada saat malam hari, rumah itu dibakar oleh orang suruhan Duryadana. Siapa saja yang bisa selamat, atas bantuan Bima, yang sebelumnya diundang oleh Widara, akan meminta kebebasan para kurawa. Menuju mereka selamat dan masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan, Bima bertemu dengan Raksasa Hidimba, dan kemudian berhasi dimulai. Bima kemudian menikahi adik Hadimba yang bernama Hadimbi biasa dikenal dengan Arimbi, dari pernikahan ini lahirlah Gatotkaca. Mereka melewati kerajaan Pancala, dikekaisaran ini akan mengatur sayembara merebutkan Drupadi. Sayembara ini diterima oleh semua negri Arya, termasuk Karna. Karna berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan Drupada, namun ditolah oleh Drupadi karena anak dari seorang kusir. Pandawa juga ikut sayembara dan menyamar sebagai kaum Brahmana. Pandawa ikut memenangkan 5 macam sayembara yang diberikan Drupada. Yudistira berhasil memenangkan sayembara tatanegara dan filsafat. Arjuna memenangkan sayembara senjata panah, Nakula Sadewa berhasil memenangkan sayembara senjata pedang dan Bisma berhasil memenangkan ganda. Berhasil semua pandawa berhasil memenangkan sayembara tersebut, akhirnya Drupadi haris menjadi mereka-disetujui, sementara Drupadi hanya meminta satria saja. Sesampainya dirumah, para Pandawa dinilai dengan mereka telah berhasil membawa hasil meminta-minta. Ibu kunti akhirnya menyuruh mereka untuk membagi-mbagi, apa yang telah mereka dapat tanpa melihat apa yang diwa mereka. Ikuti langsung terkejut kompilasi yang dilakukan ternayata seorang wanita. Untuk menghindari pertarungan sengit antara Kurawa dan pandawa. Kahirnya kerajaan Kuru dibagi menjadi dua. Awal di Angkatnya Pandawa Oleh Pandawa mendapatkan bagian berhasil kerajaan Kurujanggala, ibu kota Pndraprashta. Sementara Kurawa mendapatkan memerintah di kerajaan Kuru pusat tuan. Kedua kerajaan tersebut sama-sama megah. Disana juga ada Duryudana, kemudia dia kecebur kolam, karena dia kira itu lantai. Pentingnya menjadi bahan ejekan Drupadi. Hal inilah yang membuat Duryudana semakin marah kepada Pandawa. Usaha untuk merebut kerajaan Kurujanggala pemimpnya dalah Yudistira. Duryadana mengundang Yudistira, untuk diajak bermain dadu. Hal ini hasil pemikiran licik Arya Sangkuni. Permainan itu pun dimulai, akan tetapi Duryudana diwakili oleh Sangkuni pamannya yang ahli dalam bermain licik. Permainan dari diawali dengan taruhan. Taruhan perang senjata pertama, kemudian harta kerajaan, terus meningkat sampai prajurit, kerajaan Kurujanggalan. Dalam permainan ini Pandawa kalah dan habislah, semua kekayaannya termasuk suaudara-saudaranya dan terakhir disebut Drupadi. Selagi Yudistira kalah, Duryudana menyuruh untuk membawa Drupadi ke daerah perjudian, karena akan menjadi yang berhak mendapatkan Duryudana. Akhirnya Duryudana menyuruh pengawal untuk membawakan Drupadi, namun Drupadi tidak mau. Mendengan pengawalnya gagal akhirnya menyuruh Dursasana adiknya, untuk menjemput Drupadi. Drupadi tetap menolak ajakan Dursasana yang mengajak kearea judi, diseret dengan kasar, rambut Drupadi ditarik sampai ke daerah perjudian, yang mana tempat mengumpulkannya suami dan para ipar. Berhubung Yudistira kalah, akhirnya Yudistira dan adiknya diganti untuk Drupadi. Namun Drupadi menolak, karena sifat Dursasana yang kasar akhirnya baju Drupadi ditari langsung. Drupadi sangat malu, akhirnya bersumpah tidak akan menggelung rambutnya kecuali sudah keramas dengan dariah Drusana. Bima pun bersumpah, kan membunuh Dursasana dan meminum darahnya. Setelah mereka membantunya, Drestarasta yakin akan ada malapetaka, akhirnya semua kekayaan akan diperoleh untuk Yudistira. Duryadana merasa puas atas persetujuan, karena harta tersebut sudah menjadi haknya. Akhirnya akan diadakan lomba dadu yang kedua. Dalam permainan ini, siapa yang kalah harus mengasingkan diri di hutan selama 12 tahun, kemudian harus menyamar lagi selama 1 tahun, setelah itu baru bisa pergi ke kerajaan. Namun dalam permainan ini, Yudistira kalah lagi dan akhirnya para pandawa berubah untuk kembali kerajaan dan tinggal dihutan selama 12 tahun dan ditambah lagi penyamaran selama 1 tahun. Perang Bharatayudha – Cerita Wayang Mahabarata Oleh Setelah masa pengasingan selesai yang sesuai dengan perjanjian sah yang mereka buat, Pandawa berhak kembali ke kerajaan setelah masa pengasingan selesai. Namun Duryadana harus memesan gratis, Duryadana tidak mau menyerahkan kerajaan kepada jari Pandawa. Atas perawatannya membuat kesabaran para Pandawa habis. Sri Karna, berhasil menyuruh mereka mengambil jalan damai, namun hal ini hanya sia-sia. Akhirnya terjadilah pertempuran besar Bhratayudha yang tidak bisa dilawan lagi. Para pandawa berhasil peperangan dengan mencari sekutu, akhirnya pandawa mendapatkan misi dari Kerajaan kekaya, Kerajaan Matsya, Kerajaan Pandya, Kerajaan Chola, Kerajaan Kerala, Kerajaan Magadha, Kerajaan Dwaraka, Kerajaan Wangsa Yadawa, dan masih banyak lagi. Para Kasatria dari Bharatawarhsa juga ikut membantu para Pandawa, seperti Setyaki, Srikandi, Drupada, Drestadjumna, dan msih banyak lagi. Selama peperangan besar berlangsu selama 18 hari, pertumpah darahan dan pembantaian yang sangat mengenaskan. Pada akhir perang hari ke-18, hanya ada 10 kasatria yang tersisa adalah Para pandawa Aswatama Setyaki Yuyutsu Kertawarma Krepa Akhirnya peperangan sudah berlalu, dan Yudistira diangkat menjadi Raja dari Hastinapura. Setelah memerinyah selama beberapa tahun, yahta kerajaannya diberikan kepada cucu adiknya Arjuna yang bernama Parikesit. Setelah itu Yudistira dan semua Pandawa bersama Drupadi mendaki gunung himalaya, sebagai tujuan akhir perjalanan mereka. Di Gunung Himalayalah mereka meninggal dan mencapai surga. Parikesit yang memimpin kerajaan Kuru, berlaku sangat adil dan bijaksana, kemudian Parikesit menikahi Dewi Madrawati dan berhak anak yang bernama Janamejaya. Kemudian Janamejaya menikah dengan Wapushtama Bhamustiman, dari pernikahan tersebut dikaruniai anak yang bernama Satanika. Satanika memiliki anak yang bernama Aswamedhadatta. Kemudian Aswamedhadatta ikut memimpinnya melanjutkan untuk memimpin di Hastinapura, kerajaan Wangsa Kuru. Demikian sekilas tentang cerita wayang mahabarata. Semoga Bermanfaat 🙂
cerita mahabarata lengkap dari awal sampai akhir